PROLOG

Banjarmasin, 15 April 2025

Tengah malam…

Langit tersentak bangun dari tidurnya. Suara alarm berdengung keras tak mau berhenti. Cepat ia menyambar jaket dan keluar dari kamarnya, langsung berlari menuju ruang kontrol utama. Dari kamar-kamar tidur lain, para ilmuwan dan programmer dari berbagai kebangsaan juga berlarian keluar menuju tempat yang sama.

“What’s going on?” Lintang bertanya cemas pada para programmer yang bertugas di ruang kontrol.

“I don’t know. Eos suddenly goes berserk. Look! We can’t control it anymore!” Seorang programmer Jepang menjawabnya, panik menggerakkan jemarinya diatas keyboard, mencoba memasukkan berbagai perintah. Sia-sia, gambar yang muncul di layar monitornya sama sekali tak bisa dikendalikannya.

“What the heck is that? Look at the map, it’s like… auto completing by itself!” Seorang programmer lainnya berseru. Layar komputer di depannya menampakkan peta globe dunia asing yang semula sebagian besar berwarna kelabu kini berubah perlahan-lahan menjadi hijau dan biru, dengan guratan-guratan coklat kuning membentuk suatu peta dunia.

“Damn it! Turn off that dumb alarm. Then evacuate the gateway room. Then, lock it. Seal it!” Seorang pria bule botak tua langsung memberi perintah dengan tegas.

“We can’t, Director! The whole system is uncontrollable.” Salah seorang programmer langsung menanggapi.

“Is it virus?” Langit bertanya.

“Not that I know of.” Programmer itu menjawab.

“Blast it! And now that we’re so close at completing the program. Darn! No choice, Director! I’ll try to manually evacuate and seal the gateway room!” Langit berseru dan bergegas keluar dari ruang kontrol.

“Alright! Careful, Langit!” Si Director berkumis berseru menyetujui. “Jack! Ivan! Go to the main engine room. Turn the electric power off. Manually! Hideo! You keep trying to take Eos control back.”

“Sure, Boss! No promise though. Shit! What the hell is actually happenning here?” Si programmer Jepang berseru kecut, sementara jemarinya terus bergerak, mencoba segala hal yang diketahuinya untuk mengambil alih kontrol Eos…

Leave a comment